Sumber:http://www.nu.or.id/page.php?lang=id&menu=news_view&news_id=11956
Internet akan Lebih Diterima Pesantren
Sabtu, 22 Maret 2008 12:43
Jakarta, NU Online
Rencana Menkominfo Muhammad Noeh untuk memblokir situs-situs porno di jaringan internet mendapat dukungan penuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kontrol ini akan lebih efektif jika dilakukan oleh pemerintah daripada oleh individu atau fihak swasta.
“Jika ini menjadi kebijakan pemerintah, akan lebih bagus. Kalau diusahakan swasta akan sulit, pornografi sudah menjadi sebuah industri,” tutur Wakil Rais Aam PBNU KH Tolhah Hasan kepada NU Online, Sarbu (22/3).
Dikatakannya, banyak fihak yang sudah terkait dalam jaringan industri pornografi. Terdapat fihak yang menyediakan modal, memproduksi berbagai macam model pornofrafi yang disukai, jaringan pemasaran.
“Yang lebih menyedihkan, konsumennya tidak sedikit. Ada yang bengok-bengok anti pornografi, tapi diam-diam menjadi konsumen. Kalau masyarakat sendiri yang harus bertindak, akan sulit,” ujarnya.
Mantan Menteri Agama ini menuturkan, sebelumnya dengan mengatasnamakan Majelis Ulama Indonesia (MUI), ia pernah meneumui beberapa pimpinan media massa, untuk menghilangkan kontens pornografi di dalam media, namun ternyata upaya ini sulit dilakukan.
Jika situs porno benar-benar diblokir, lingkungan pesantren yang selama ini memiliki stigma negative terhadap internet akan lebih mudah menerima karena kekhawatiran dampak negatifnya terhadap para santri sudah bisa diantisipasi.
“Internet akan diterima lingkungan pesantren karena manfaatnya lebih besar. Bisa menjadi sumber informasi keilmuan, perkembangan macem-macem. Pesantren harus memanfaatkannya secara maksimal,” tandasnya.
Mantan Rektor Unisma Malam ini berharap agar langkah pemblokiran situs porno ini bisa berlanjut pada tahap berikutnya untuk mengontrol pornografi dalam bentuk bentuk lain seperti di TV, media massa, atau VCD/DVD bajakan yang peredarannya tanpa kontrol.
PBNU juga sudah menjalankan upaya pemblokiran ini. Jaringan intenet yang ada di Gd PBNU sudah bebas dari situs porno karena sudah diblokir di servernya yang menyatu dengan kantor NU Online. (mkf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar